REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Komisi Uni Eropa (EU) siap membantu Lebanon dengan kerja sama dagang khusus (preferential trade) dan bantuan bea cukai, sebagaimana dikatakan kepala badan eksekutif tersebut pada Kamis (6/8), usai berbicara melalui sambungan telepon dengan Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab.
Tawaran dari Presiden Komisi itu, Ursula von der Leyen, diberikan usai ledakan pada Selasa (4/8) yang menewaskan setidaknya 137 jiwa dan menyebabkan 5.000 orang luka-luka, meluluhlantakkan pelabuhan Beirut dan mengguncang kota itu.
"Komisi ini siap siaga untuk menjajaki bagaimana dapat meningkatkan hubungan dagang dalam masa yang sulit ini, khususnya dalam bentuk kerja sama dagang khusus dan fasilitas bea cukai," kata von der Leyen dalam sebuah pernyataan.
Dia juga menawarkan bantuan dari EU untuk membantu rekonstruksi Beirut dan pemulihan Lebanon, serta bantuan dalam diskusi dengan institusi-institusi finansial internasional untuk mengakses bantuan ekonomi lebih jauh lagi. Blok yang menaungi 27 negara itu telah mengirim lebih dari 100 pemadam kebakaran, sebuah kapal militer untuk evakuasi medis dan mengaktifkan sistem pemetaan Satelit Copernicus untuk membantu menghitung kerugian.