REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Australia mencatat kenaikan harian tertinggi dalam kematian kasus virus corona tipe baru atau Covid-19, Senin (10/8). Meski demikian, jumlah kasus infeksinya mengalami perlambatan.
Jumlah kasus yang melambat membuka harapan bagi para pejabat bahwa gelombang kedua di negara bagian Victoria terutama telah mencapai puncaknya. Dalam 24 jam terakhir di Victoria, tercatat 19 orang meninggal dunia karena virus ini.
Angka itu adalah rekor harian nasional kasus Covid-19. Sementara, tercatat 337 orang telah didiagnosis dengan virus korona di seluruh negeri, yang merupakan kenaikan satu hari terendah sejak 29 Juli.
"Ini adalah hari yang menyedihkan bagi anggota 19 keluarga yang kehilangan orang yang dicintai karena Covid-19 hari ini," ujar wakil kepala petugas medis Australia, Michael Kidd dikutip laman Guardian, Senin.
"Kami sekarang melihat tanda-tanda pertama yang menjanjikan dari penurunan yang signifikan dalam jumlah kasus," ujarnya menambahkan.
Perlambatan kasus terjadi lebih dari sebulan setelah hampir 5 juta penduduk Melbourne, ibu kota Victoria, diminta untuk tetap di rumah. Itu juga terjadi sepekan setelah sebagian besar bisnis di kota terbesar kedua di negara itu diperintahkan untuk tutup dalam upaya untuk mengekang penyebaran virus.
Dengan sekitar 21 ribu kasus Covid-19 dan 314 kematian, Australia masih mencatat lebih sedikit infeksi dan kematian daripada banyak negara maju lainnya. Namun, pemerintahnya mengupayakan berbagai kebijakan baru untuk menutup penyebaran virus yang lebih luas di negara tersebut.