REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Dua orang tewas di Kota Bengaluru, India, setelah polisi melepaskan tembakan saat bentrokan pada Selasa malam (11/8).
Bentrokan itu dipicu oleh unggahan provokatif di media sosial tentang Nabi Muhammad.
“Ada seorang pemuda yang mengunggah hinaan tentang Nabi Muhammad di media sosial yang kemudian memicu amarah banyak orang," ungkap Maulana Mohammed Maqsood Imran Rasheedi, seorang ulama Muslim di Bengaluru kepada Anadolu Agency.
Menurut NDTV, para pengunjuk rasa membakar banyak kendaraan, sedangkan polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa. Pada Rabu (12/8), Komisaris Polisi Bengaluru Kamal Pant mengungkapkan bahwa lebih dari 100 orang ditangkap karena membakar kendaraan.
“Sebanyak 110 tersangka yang terlibat pembakaran, pelemparan batu, dan penyerangan polisi ditangkap. Kami mengimbau semua pihak agar tetap menjaga perdamaian," kata dia.
Pasca-insiden tersebut, ulama Muslim dan politikus turun tangan dan meminta demonstran untuk menahan diri.