REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan pandemi Covid-19 tidak hanya mengancam usaha memerangi kemiskinan global dan membangun perdamaian. Pandemi juga meningkatkan konflik yang sudah ada dan menimbulkan konflik baru.
Dalam rapat Dewan Keamanan, Guterres mengatakan pada 23 Maret ia sudah meminta semua pihak yang bertikai untuk menggelar gencatan senjata untuk fokus menanggulangi pandemi. Ketegangan di sejumlah konflik di seluruh dunia pun turun atau berhenti sejenak.
"(Tapi) sayangnya di banyak kasus, pandemi tidak menggerakan pihak yang bertikai untuk menghentikan permusuhan mereka atau sepakat menggelar gencatan senjata permanen," kata Guterres, Kamis (13/7).
Guterres mengatakan konsep perdamaian berkelanjutan pada dasarnya mengenai perdamaian positif, tidak sekedar mengakhiri perang. Ia menjelaskan masyarakat internasional tidak hanya mendampingi negara untuk meletakkan senjata mereka ke titik di mana masyarakat merasa dilindungi dan terwakilkan.
"Semua ini artinya komitmen kami untuk menjaga perdamaian lebih mendesak dari sebelumnya," kata Guterres seperti dilansir situs resmi PBB.
Dalam rapat tersebut, Sekjen PBB sebelumnya Ban Ki-moon mengatakan sangat mengherankan dunia dapat mengisolasi miliar orang, menghentikan perdagangan, dan menutup perbatasan tapi gagal menghentikan sejenak konflik-konflik yang sedang terjadi.