REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern akan mengumumkan apakah akan memperpanjang karantina wilayah di kota terbesar di Negeri Kiwi. Sementara pemerintah berusaha menahan laju penyebaran virus corona.
Ardern mengisolasi Auckland yang berpopulasi 1,7 juta orang beberapa jam setelah pemerintah menemukan empat kasus baru Covid-19 yang terjadi di satu keluarga di kota itu. Ardern juga memberlakukan kembali peraturan pembatasan sosial di seluruh negeri.
Selandia Baru juga mengonfirmasi 13 kasus lainnya yang terkait dengan keluarga di Auckland. Keluarga itu merupakan kasus pertama Covid-19 di Selandia Baru setelah tiga bulan.
Kasus baru ini meningkatkan keraguan keberhasilan Ardern dalam menanggulangi pandemi. Sebab terjadi tepat sebelum pemilihan umum yang dijadwalkan akan digelar pada September mendatang.
Menteri Kesehatan Chris Hipkins mengatakan masih menyelidiki asal wabah terbaru ini. Pernyataan Hipkins bertolak belakang dengan pernyataan Wakil Perdana Menteri Winston Peters.
Pada Kamis (13/8) malam Peters mengatakan sumber wabah terjadi karena pelanggaran peraturan di fasilitas karantina. Tapi Hipkins mengatakan genom Covid-19 yang diperiksa dari keluarga di Auckland berasal dari Inggris atau Australia.
"Masyarakat berbicara mengenai perbatasan, bahkan hingga titik ini hal itu masih terlalu dini, pada dasarnya kami tidak memiliki informasi yang cukup untuk menebak dari mana asal wabh ini," kata Hipkins di stasiun televisi 1NEWS, Jumat (14/8).
Pada awal pekan ini Kementerian Kesehatan Selandia Baru mengatakan tengah menyelidiki 'kemungkinan kecil' virus diimpor dari luar negeri melalui paket makanan beku. Sepuluh kasus baru terkait dengan gudang dingin yang menyimpan makanan beku dari luar negeri.
Para pakar kesehatan setempat memperkirakan virus corona sudah menyebar di Auckland selama berpekan-pekan. Kondisi ini berlangsung walaupun Ardern berupaya memberantasnya dengan memberlakukan karantina nasional selama lima pekan.
Oposisi pemerintah Partai Nasional segera mengecam pemerintahan Ardern. Mereka mengatakan pemerintah gagal mengamankan fasilitas karantina dan menuduh mereka menyembunyikan informasi mengenai wabah terbaru.