REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Adik laki-laki Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Robert Trump meninggal dunia karena menderita sakit parah. Presiden Trump telah mengunjungi saudara laki-lakinya itu di rumah sakit di New York pada Jumat (14/8) sore, dan mengatakan bahwa saudaranya dalam kondisi kritis.
Media AS melaporkan Robert Trump mengalami sakit parah, namun tidak dijelaskan sakit apa yang diderita oleh adik orang nomor satu di Amerika itu. New York Post melaporkan, Robert Trump telah menghabiskan lebih dari seminggu di unit perawatan intensif Rumah Sakit Sinai di Manhattan pada Juni lalu. Kematian Robert Trump telah dikonfirmasi oleh Gedung Putih.
"Dengan berat hati saya mengatakan bahwa saudara lelaki saya yang luar biasa, Robert, meninggal dengan damai malam ini. Dia bukan hanya saudara bagi saya, dia adalah sahabat saya," ujar Trump dalam sebuah pernyataan, Sabtu (15/8), dilansir BBC.
Putra Presiden Trump, Eric juga memberikan penghormatan terakhir untuk pamannya. Dalam sebuah cicitan di Twitter, Eric mengatakan, Robert Trump adalah sosok yang kuat dan baik hati.
"Robert Trump adalah orang yang luar biasa. Dia kuat dan baik hati. Dia akan sangat dirindukan oleh seluruh keluarga kami," ujar Eric.
Robert Trump adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Dia lahir dua tahun setelah Presiden Trump, dari pasangan Fred dan Mary Anne Trump. Robert Trump menghabiskan sebagian besar karirnya di perusahaan real estate keluarga, dengan menjabat sebagai pimpinan eksekutif. Belum lama ini, dia hadir di pengadilan dalam upaya menghentikan publikasi buku yang ditulis oleh keponakannya, Mary Trump. Buku itu berisi tentang kehidupan Presiden Trump dengan judul, How My Family Created the World's Most Dangerous Man.