REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR -- India memulihkan layanan internet 4G di dua distrik di Kashmir pada Ahad (16/8). Pemulihan kembali layanan internet tersebut dilakukan setelah Mahkamah Agung pada bulan lalu mengatakan, pencabutan internet tanpa batas di Kashmir adalah tindakan ilegal.
"Layanan data seluler berkecepatan tinggi di distrik Ganderbal dan Udhampur akan segera dipulihkan, sebagai percobaan," kata pernyataan pemerintah.
Pemerintah India menambahkan, kecepatan internet akan terus dibatasi di kota-kota lain. Karena situasi keamanan tidak kondusif untuk memulihkan internet di seluruh wilayah.
Pemerintah India memblokade jaringan internet dan telekomunikasi ketika status istimewa Jammu dan Kashmir dicabut pada 5 Agustus. Penangguhan jaringan komunikasi itu merupakan yang terlama di dunia.
Sebelumnya, pemerintah membuka kembali jaringan komunikasi di beberapa daerah. Namun, akses layanan telepon prabayar, broadband, dan layanan internet seluler masih dibatasi di Kashmir.
Layanan SMS secara singkat dipulihkan bersama dengan ponsel pascabayar pada 14 Oktober tetapi ditutup setelah beberapa jam kemudian. Pemerintah mengatakan, penutupan dilakukan karena layanan telekomunikasi tersebut telah disalahgunakan untuk kegiatan subversif.
Pemerintah telah membuka kios internet di beberapa kantor, sehingga siswa dapat menyerahkan formulir pendaftaran dan orang-orang dapat memesan tiket. Pemerintah mendirikan fasilitas internet di 900 titik yang dapat diakses warga Kashmir. Selain itu, pemerintah juga telah membuka kembali jaringan internet di semua rumah sakit yang dikelola negara.