REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat mengucapkan terima kasih kepada Presiden Mesir Adel-Fattah el-Sisi, otoritas Oman dan Bahrain atas dukungan mereka terhadap normalisasi hubungan antara Abu Dhabi dan Tel Aviv.
"Memperluas lingkaran perdamaian akan baik untuk seluruh wilayah," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
Dia juga mengungkapkan peran Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat (AS) Ron Dermer dan Duta Besar UEA untuk AS Yousef al-Otaiba dalam upaya mereka untuk mencapai kesepakatan tersebut.
"[Netanyahu] Dia berterima kasih kepada duta besar kami di Washington yang bekerja dengan sejawatnya dari UEA dan Gedung Putih, dan memainkan peran penting yang mengarah pada tercapainya kesepakatan damai itu," tambah pernyataan itu.
Kesepakatan untuk menormalkan hubungan UEA-Israel diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump pada Kamis, mencegah rencana kontroversial Israel untuk mencaplok sebagian besar Tepi Barat yang diduduki.
Sebuah pernyataan bersama oleh AS, UEA dan Israel mengatakan "terobosan" akan mempromosikan "perdamaian di kawasan Timur Tengah dan merupakan bukti diplomasi dan visi yang berani dari tiga pemimpin," mengacu pada Trump, Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed al-Nahyan dan Netanyahu.
Kelompok-kelompok Palestina mengecam perjanjian baru itu, dengan mengatakan itu tidak melakukan apa pun untuk melayani kepentingan Palestina dan mengabaikan hak-hak rakyat Palestina.
Kesepakatan damai UEA dengan Israel adalah "tikaman berbahaya di belakang rakyat Palestina," kata Hamas dalam sebuah pernyataan.