REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM - Israel dan Sudan dapat menandatangani kesepakatan normalisasi dalam waktu dekat, ujar menteri intelijen Israel pada Minggu.
“Perjanjian normalisasi dengan Sudan akan segera terwujud. Perjanjian bersejarah ini dapat ditandatangani sebelum tahun baru,” kata Eli Cohen kepada KAN, Perusahaan Penyiaran Publik Israel, setelah kesepakatan kontroversial pekan lalu dengan Uni Emirat Arab (UEA).
UEA adalah negara Teluk pertama dan negara Arab ketiga yang menjalin hubungan diplomatik penuh dengan Israel, setelah Mesir dan Yordania.
Terlepas laporan bahwa kesepakatan itu menghentikan rencana kontroversial Israel untuk mencaplok sebagian Tepi Barat, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi komitmen berkelanjutan pemerintahnya terhadap rencana aneksasi.
Kelompok-kelompok Palestina mengecam kesepakatan itu, mengatakan itu tidak memberikan apa pun terhadap kepentingan dan mengabaikan hak-hak rakyat Palestina.