REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Konvesi Partai Demokrat diawali dengan serangan tajam terhadap Presiden Donald Trump. Hal ini dilakukan mantan ibu negara, Michelle Obama, yang menjadi pembicara kunci dalam penyelenggaran konvensi, Senin (17/8) malam waktu setempat.
Michelle menegaskan, Trump merupakan presiden dari hasil pilihan rakyat yang salah. Banyak kekacauan dibuat selama Trump menjabat. Maka, kata dia, untuk membereskan kekacauan itu rakyat AS mestinya memilih Joe Biden pada pemilu November mendatang.
Biden merupakan kandidat presiden dari Partai Demokrat yang bakal bertarung dalam pilpres November mendatang. Menurut Michelle, AS membutuhkan pemimpin yang bisa berempati pada mereka yang kini berjuang secara finansial atau kehilangan orang yang dicintainya selama pandemi Covid-19.
Namun, Michelle melihat Trump tak melakukan hal itu. ‘’Trump, merupakan presiden yang salah bagi negara kita. Dia memiliki waktu yang lebih dari cukup untuk membuktikan dirinya bisa bekerja tetapi itu jelas-jelas tak dilakukannya,’’ katanya menegaskan.
Ia menambahkan, kapanpun masyarakat menengok Gedung Putih, yang didapatkan adalah kekacauan, perpecahan, dan kurangnya rasa empati. ‘’Maka, jika kita ingin semua ini berakhir, harapannya hanya dengan memilih Joe Biden,’’ katanya.
Bernie Sanders, yang semula bersaing dengan Biden merebut kursi kandidat presiden Demokrat dan tokoh Partai Republik John Kasich, menyatakan, pendekatan Biden yang lebih baik dibutuhkan untuk mengatasi persoalan saat ini.
Di antaranya, menangani soal pandemi Covid-19, keterpurukan ekonomi, dan ketidakadilan ras. ‘’Joe Biden akan mengakhiri kebencian dan perpecahan yang telah Trump buat. Ia akan menghentikan demonisasi terhadap imigran,’’ujar Sanders.