REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI – Kepala Mossad, badan intelijen Israel, Yossi Cohen bertandang ke Uni Emirat Arab (UEA) membahas isu keamanan. Kunjungan hanya berselang beberapa hari setelah UEA mengumumkan normalisasi hubungan dengan Israel.
Kantor berita UEA, WAM, Selasa (18/8), melaporkan, Cohen bertemu penasihat keamanan nasional UEA, Sheikh Tahnoun bin Zayed Al Nahyan. Cohen menjadi pejabat pertama Israel yang menginjakkan kaki di Abu Dhabi.
‘’Kedua belah pihak membahas prospek kerja sama keamanan. Mereka juga bertukar pandangan mengenai perkembangan di kawasan dan membicarakan sejumlah isu yang menjadi kepentingan bersama,’’ demikian laporan WAM yang dilansir Aljazirah, Rabu (19/8).
Mossad memang berperan penting dalam mendorong hubungan Israel dengan negara-negara Arab.Pekan lalu, Perdana Menteri Israel Netanyahu berterima kasih kepada Cohen atas bantuan Mossad dalam membangun hubungan dengan negara-negara Arab.’’Bantuan Mossad membuat traktat perdamaian membuahkan hasil,’’ katanya.
Sebenarnya, Israel-UEA pernah terlibat dalam ketegangan pada 2010, setelah UEA menuding Mossad berada di balik pembunuhan di sebuah kamar hotel di Dubai. Korban pembunuhan adalah salah satu anggota Hamas, Mahmoud al Mabhouh.
Bagian dari kesepakatan normalisasi disebutkan, Israel sepakat menghentikan aneksasi wilayah Tepi Barat. Meski demikian, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan, pihaknya akan menunda dan rencana aneksasi tetap akan berjalan.
Tak heran jika juru runding Palestina, Saeb Erekat menyatakan, keputusan UEA diambil dengan mengabaikan rencana aneksasi Tepi Barat. ‘’Keputusan ini mengorbankan legitimasi hak-hak nasional Palestina,’’ kata Erekat dikutip kantor berita Wafa, Jumat lalu.
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump menyatakan pimpinan UEA dan Israel akan menandatangani kesepakatan normalisasi hubungan di Gedung Putih dalam beberapa pekan ke depan. Senin (17/8), Netanyahu muncul di Sky News Arabia untuk pertama kalinya.
Media yang berbasis di Abu Dhabi itu mewawancarai Netanyahu.’’Ini momen besar. Kita membuat sejarah. Ini merupakan gabungan dari kemungkinan-kemungkinan yang tak terbatas,’’ kata Netanyahu merujuk kesepakatan damai UEA-Israel.