Kamis 20 Aug 2020 01:11 WIB

Menteri Retno Marsudi dan Erick Thohir Kunjungi China

Menlu Retno Marsudi dan Erick Thohir akan membahas kerja sama bilateral dengan China

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Menter Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi
Foto: Kementerian Luar Negeri RI
Menter Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi

REPUBLIKA.CO.ID, SANYA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi melakukan perjalanan luar negeri ke kota Sanya, Provinsi Hainan, China, Rabu (19/8). Menlu Retno pergi bersama menteri BUMN Erick Thohir ke China untuk melakukan pertemuan bilateral.

"Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia @erickthohir dan saya tiba di Sanya untuk pembicaraan bilateral dengan Penasihat Negara/Menteri Luar Negeri China, Wang Yi (19/08)," cicit Menlu Retno melalui Twitter resmi terverifikasi @Menlu_RI, Rabu pukul 19.27.

Baca Juga

Hal itu lebih dulu dikonfirmasi oleh akun Twitter resmi pemerintah China @MFA_China. "Atas undangan Anggota Dewan Negara dan Menteri Luar Negeri Wang Yi, Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi dari Indonesia akan melakukan kunjungan resmi ke China dari 19 hingga 21 Agustus," kata pemerintah China dalam cicitan Twitternya pukul 18.46.

Menlu Retno diharapkan membahas berbagai hal mulai dari kerja sama vaksin hingga penanganan Anak Buah Kapal (ABK) berwarga negara Indonesia yang kerap mendapatkan perlakuan tidak manusiawi di kapal berbendera China. Pada Juli lalu, Menlu Retno juga sempat melakukan pertemuan secara virtual membahas berbagai hal termasuk mendesak penyelidikan menyeluruh tentang ABK WNI di kapal China.

Pada pertemuan tersebut, Menlu Retno menyampaikan keprihatinan Indonesia yang sangat mendalam atas terulangnya kasus yang menimpa ABK kapal Indonesia di kapal berbendera China. Dalam kesempatan tersebut pula Menlu Retno meminta China agar melakukan penyelidikan secara menyeluruh termasuk penegakan hukum kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab. 

"Pada pertemuan tersebut Menlu China telah menyampaikan komitmen untuk melakukan proses penyelidikan secara menyeluruh, dan sampai saat ini Indonesia menunggu hasil penyidikan dan penegakan hukum yang dilakukan oleh otoritas China," ujar Retno bulan lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement