REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pejabat Korea Selatan pada Rabu (20/8) memperingatkan munculnya gelombang baru Covid-19, setelah negara tersebut melaporkan 297 kasus, jumlah infeksi harian tertinggi sejak Maret.
Menurut kantor berita Yonhap, negara itu telah mencatat hampir 1.300 kasus baru selama sepekan terakhir, sebagian besar dilaporkan di Ibu Kota Seoul dan sekitarnya.
"Kami menghadapi titik kritis, karena wabah di wilayah metropolitan Seoul dapat menyebabkan gelombang baru pandemi nasional," kata Wakil Menteri Kesehatan Kim Ganglip dalam jumpa pers rutin.
Di antara 297 kasus baru, 150 dilaporkan di Seoul, sementara 94 kasus dikonfirmasi di wilayah tetangga Provinsi Gyeonggi.
"Selama dua minggu ke depan, kami mengimbau warga di wilayah metropolitan untuk tinggal di rumah. Mereka hanya boleh keluar pada kesempatan tertentu, termasuk pergi bekerja, membeli kebutuhan dan mengunjungi rumah sakit," kata Kim.
Otoritas kesehatan mengatakan infeksi baru itu terlacak di Gereja di Seoul, di mana 3.275 jemaat dites dan 17 persen dari mereka dinyatakan positif. Pihak berwenang juga telah memperketat langkah-langkah jarak sosial di ibu kota dan daerah sekitar Gyeonggi dan Incheon, serta melarang pertemuan 50 orang atau lebih di dalam ruangan dan 100 orang di luar ruangan.
Pemerintah juga menyarankan warganya di Seoul dan sekitarnya untuk tinggal di rumah setidaknya selama dua minggu untuk membendung penyebaran virus lebih lanjut. Korea Selatan sejauh ini telah melaporkan 16.058 kasus, dengan 306 kematian dan 14.006 pemulihan.