REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV — Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan telah melakukan serangan terhadap Hamas, yang merupakan faksi politik Palestina, dalam 11 hari terakhir.
Bahkan, ia mengatakan negara itu dapat terus melakukan tindakan serupa berkali lipat lebih banyak jika diperlukan.
“Kami menganggap setiap adanya api yang dilucurkan dari Gaza sebagai rudal adalah dengan juga menyerang kembali Hamas siang dan malam, atau melakukan lebih banyak jika perlu,” ujar Netanyahu dalam sebuah pernyataan melalui jejaring sosial Twitter, dilansir Al Arabiya, Kamis (20/8).
Netanyahu mengatakan Hamas dan Gerakan Jihad Islam harus menyadari bahwa apa yang terjadi pada kelompok mereka saat ini akan menjadi jauh lebih buruk.
Ia menyinggung adanya kemungkinan penargetan, seperti yang dilakukan Israel terhadap dua komandan senior kelompok milisi tersebut pada November tahun lalu.
Kematian Bahaa Abu el-Atta dan istrinya saat mereka tidur di rumah mereka di wilayah timur Gaza telah memicu pertempuran terberat dalam beberapa bulan terakhir antara Israel dan Gerakan Jihad Islam, kelompok milisi terkuat kedua setelah Hamas.
Tembakan sejumlah roket ke Israel setelah serangan terhadap Abu el-Atta dilakukan dan beberapa mencapai hingga Ibu Kota Tel Aviv. Sementara, pesawat tempur Israel membalas dengan serangkaian serangan udara terhadap target Jihad Islam, delapan orang lainnya kemudian dilaporkan tewas.