Jumat 21 Aug 2020 01:30 WIB

BKSDA Ukur Pohon Medang Berusia Ratusan Tahun di Agam

Hasil pengukuran pohon medang diperkirakan berusia sekitar 560 tahun

Pohon jenis Medang (Litsea sp) yang terdapat di nagari Malintang kecamatan Tanjung Raya, Agam diperkirakan termasuk ke dalam catatan pohon dengan diameter terbesar di dunia
Foto: dok BKSDA resor Agam
Pohon jenis Medang (Litsea sp) yang terdapat di nagari Malintang kecamatan Tanjung Raya, Agam diperkirakan termasuk ke dalam catatan pohon dengan diameter terbesar di dunia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengukur pohon medang (Litseasp) berusia ratusan tahun yang tumbuh di hutan rakyat Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam.

Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Sumatera Barat Ade Putra mengatakan bahwa menurut hasil pengukuran pohon medang yang diperkirakan berusia sekitar 560 tahun itu memiliki diameter 4,6 meter, lingkar batang 14 meter, tinggi bebas cabang 34 meter, dan tinggi total 50 meter lebih.

Baca Juga

"Pohon kayu ini merupakan yang terbesar di Indonesia, bahkan di dunia, karena kayu tane mahuta di Selandia Baru saja berukuran 4,4 meter (diameternya)," kata Ade.

Menurut dia, warga sekitar hutan rakyat ikut menjaga pohon kayu tersebut. "Kalau di hutan lindung ditemukan pohon kayu besar itu hal biasa, namun tumbuh di hutan rakyat hal luar biasa," katanya.

Wali Nagari Koto Malintang Naziruddin menuturkan, pohon kayu itu pertama kali ditemukan tahun 2013, pada masa awal dia dilantik menjadi wali nagari atau kepala desa adat.

Penerima hadiah Kalpatarutahun 2013 itu mengemukakan rencana menjadikan tempat tumbuh pohon medang tua tersebut sebagai objek wisata alam.

"Selama ini wisatawan hanya berkunjung ke Museum Buya Hamka dan setelah itu langsung ke Bukittinggi. Dengan adanya destinasi itu, maka wisatawan bisa berkunjung ke kayu besar," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement