REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL--Uni Emirat Arab (UEA) akan membuka kedutaan besar di Tel Aviv. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Anwar Gargash dalam video konferensi dengan lembaga think-tank Atlantic Council.
Gargash mengatakan ketika normalisasi hubungan diplomatik Israel-UEA ditandatangani pekan lalu. Maka berdasarkan konsensus kedua negara, Abu Dhabi akan memiliki kedutaan besar di Tel Aviv.
"Kedutaan besar akan berada di Tel Aviv, ini sangat jelas," kata Gargash, seperti dikutip dari kantor berita Turki, Anadolu Agency, Jumat (21/8).
Gargash menjawab pertanyaan mengenai prestasi paling membanggakan dalam normalisasi hubungan dengan Israel. Menurutnya 'penghentian aneksasi tanah Palestina menjadi prestasi yang paling konkret' dan penegasan kembali komitmen UEA terhadap solusi dua negara.
Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia setuju untuk menunda pencaplokan Tepi Barat sebagai bagian dari perjanjian normalisasi hubungan. Tapi rencana itu tetap masih 'berada di atas meja' (dipertimbangkan).
Gargash mengatakan perjanjian normalisasi hubungan memiliki manfaat jangka panjang. "Tentu saja langkah ini akan menciptakan kesempatan, ekonomi kami lebih besar dari Israel, Israel memiliki kesempatan yang besar di sini," ujarnya.
Ia mengatakan perjanjian ini juga membuka jalan untuk pembelian pesawat jet F-35 dari Amerika Serikat (AS). UEA sudah lama mengajukan proposal pembelian pesawat tempur canggih tersebut.
"Pengajuan pertama kami enam tahun yang lalu, ini sesuatu yang terjadi di atas meja, pengajuan hukum kami sudah di atas meja," kata Gargash.