REPUBLIKA.CO.ID, LONDO -- Penelitian di Inggris menemukan hampir 75 pasien Covid-19 melaporkan masih merasakan dampak penyakit itu beberapa bulan usai dinyatakan pulih. Dilansir dari kantor berita Turki, Anadolu Agency penelitian tersebut dilakukan terhadap 110 pasien.
Penelitian yang digelar oleh rumah sakit North Bristol NHS Trust ini bagian dari proyek Discover, sebuah upaya untuk mengidentifikasi dampak jangka panjang virus corona yang disebut 'Long Covid'.
Hasil penelitian itu menunjukkan sebanyak 81 dari 110 pasien atau hampir 74 persen mengalami gejala berkelanjutan seperti sesak napas, rasa kelelahan yang berlebihan, dan otot-otot melemah setelah 12 pekan. Walaupun para pasien sudah tidak lagi mengalami gejala awal Covid-19 seperti batuk, demam tinggi, dan kehilangan indra penciuman. mereka masih kesulitan melakukan kegiatan dasar seperti mencuci atau berpakaian apalagi kembali bekerja.
"Ada begitu banyak hal yang tidak kami ketahui mengenai dampak jangka panjang virus corona, tapi penelitian ini memberikan pandangan baru yang sangat penting terhadap tantangan yang mungkin dihadapi pasien usai pulih dan akan membantu persiapan bagi mereka yang membutuhkan," kata Dr Rebecca Smith dari North Bristol NHS Trust, Jumat (21/8).
Projek Discover merekrut 163 pasien, sebanyak 19 di antaranya meninggal dunia. Para pasien yang tersisa dipanggil untuk melakukan check up tiga bulan setelah mereka dinyatakan pulih dan sebanyak 110 datang memenuhi panggilan tersebut. Pemimpin proyek Discover Dr David Arnold mengatakan penelitian itu memberi gambaran. Banyak pasien yang mengalami sesak napas, kelelahan dan tidak dapat tidur dengan nyenyak berbulan-bulan setelah dinyatakan pulih dari virus korona.
"Namun menegaskan kembali, keabnormalan pada X-ray dan tes pernapasan cukup jarang terjadi pada kelompok ini, usaha lebih lanjut di proyek Discover akan membantu kami memahami mengapa ini terjadi dan bagaimana kami membantu penderita virus corona," kata Arnold.