REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un telah menyerukan upaya pencegahan terhadap Covid-19 dan badai topan. Kantor berita pemerintah KCNA melaporkan, dalam sebuah pertemuan politbiro Kim menilai ada beberapa kecacatan pekerjaan anti-epidemi darurat negara untuk memeriksa masuknya virus.
Hingga kini, Korut belum melaporkan kasus infeksi virus corona. Namun pada bulan lalu, Kim menyatakan bahwa virus corona telah memasuki Korut setelah seorang pria dilaporkan memiliki gejala. Namun menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hasil tes pria tersebut tidak meyakinkan.
Kim melakukan lockdown atau karantina wilayah selama tiga pekan di Kaesong setelah diduga ada pria yang memiliki gejala virus corona. Namun bulan ini Kim telah mencabut karantina tersebut. Pria yang diduga terinfeksi virus corona tersebut adalah seorang pembelot yang kembali ke Korut melalui perbatasan.
Selain membahas pencegahan virus corona, pertemuan politbiro juga menyoroti langkah-langkah darurat negara untuk mencegah kerusakan lahan pangan dari Topan Bavi yang akan melanda Korut dalam beberapa hari mendatang. Hujan deras dan banjir telah meningkatkan kekhawatiran persediaan makanan di Korut.
Partai yang berkuasa akan melakukan kongres pada tahun depan untuk memutuskan rencana lima tahun sebagai upaya meningkatkan perekonomian. Dalam sebuah rapat pleno yang digelar pada Rabu (19/8), disepakati bahwa kongres akan berlangsung pada Januari 2021 untuk menetapkan rencana pembangunan yang strategis dan taktis.
Kim mengatakan perekonomian Korut tidak kunjung membaik akibat sanksi internasional. Dengan demikian pencapaian tujuan ekonomi nasional yang direncanakan tertunda dan tidak ada peningkatan taraf hidup masyarakat.
"Ekonomi tidak membaik dalam menghadapi situasi internal dan eksternal yang parah dan berbagai tantangan tak terduga. Dengan demikian, pencapaian tujuan perbaikan ekonomi nasional yang direncanakan sangat tertunda dan taraf hidup masyarakat tidak meningkat," ujar laporan KCNA mengutip rapat pleno.
Korut menggelar kongres terakhir kali pada 2016. Ketika itu, Kim mengumumkan rencana ekonomi lima tahun untuk pertama kalinya sejak 1980an.
Dia berjanji tidak menggunakan senjata nuklir, kecuali jika kedaulatan Korut dilanggar oleh negara lain dengan senjata nuklir. Kongres 2016 merupakan momen saat Kim secara resmi terpilih menjadi ketua Partai Buruh.
Tahun lalu, Kim berjanji untuk membuat sebuah terobosan dalam pembangunan ekonomi yang mandiri. Hal ini sebagai langkah untuk menghadapi ketatnya sanksi internasional.