Rabu 26 Aug 2020 14:42 WIB

Milenial Jembatani Hubungan Indonesia – Rusia

Banyak hal telah dicapai selama 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia.

Red: wahidah
Kuasa Usaha ad Interim KBRI Moskow/Wakil Dubes RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, Azis Nurwahyudi (tengah).
Foto: Dok: KBRI Moskow
Kuasa Usaha ad Interim KBRI Moskow/Wakil Dubes RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, Azis Nurwahyudi (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Generasi milenial merupakan penghubung Indonesia dan Rusia, sekarang dan di masa yang akan datang. Hal itu dikatakan Kuasa Usaha ad Interim (KUAI) KBRI Moskow/Wakil Duta Besar RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus dalam pembukaan webinar ''Indonesia – Russia through Millennials’ Eyes” yang diselenggarakan KBRI Moskow, Selasa (25/8).

Forum yang terselenggara atas kerja sama KBRI Moskow dengan Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia dan Center for Strategic and Information Studies (CSIS) ini menghadirkan sejumlah pembicara, yakni Judika Madhuri dari KBRI Moskow, Roman A Romanov dari Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia, dan Gilang Kembara dari CSIS.

 

Melalui webinar ini diharapkan masyarakat Indonesia lebih memahami berbagai kebijakan dan pengembangan kerja sama kedua negara di berbagai bidang, serta capaian selama 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Diharapkan pula, forum ini dapat mempererat diplomasi Indonesia-Rusia ke depan, terutama di kalangan pemuda.

Kegiatan ini menarik minat berbagai kalangan, baik kementerian/lembaga, institusi pendidikan (sekolah dan perguruan tinggi) maupun perorangan, dari Indonesia. Namun, KBRI Moskow membatasi jumlah 100 peserta. Sementara yang lain berkesempatan mengikuti webinar secara langsung, streaming melalui kanal Youtube KBRI Moskow.

Azis Nurwahyudi menerangkan, webinar ini menjadi salah satu kegiatan dalam rangkaian peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia.

''Kali ini, sebagai inovasi baru, KBRI Moskow mengajak kawula muda sebagai generasi yang kritis, inovatif dan gadget geek untuk mengenal hubungan Indonesia dan Rusia lebih dalam,'' kata Azis melalui keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (26/8).

Selama webinar, diskusi berlangsung hangat antara praktisi diplomasi Indonesia – Rusia, pengamat internasional dan kawula muda yang mewakili berbagai kampus dari dalam dan luar Indonesia.

Judika Madhuri menyampaikan selayang pandang hubungan Indonesia – Rusia sejak masa sebelum kemerdekaan hingga abad 21. Menurut dia, generasi milenial berperan penting dalam menggali peluang dan menjadi jembatan hubungan kedua negara  di masa yang akan datang.

Pada forum yang sama, wakil dari Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia, Roman A Romanov menekankan kemajuan kerja sama kedua negara terutama di bidang ekonomi, keamanan, militer, kemanusiaan, dan kebudayaan. “Indonesia dan Rusia telah mencapai perdagangan sebesar 2,45 miliar dolar AS pada 2019 dan diharapkan akan meningkat setelah penandatanganan kemitraan strategis,’’ ujar Roman.

Menanggapi kedua pembicara, Gilang Kembara menyampaikan bahwa dalam 70 tahun ini hubungan diplomatik Indonesia - Rusia telah melalui jalan berliku.

''Dan pada abad 21 sedang mengalami masa-masa peremajaan,’’ katanya.

Seiring terbukanya pengetahuan mengenai kedua bangsa, menurut dia, maka akan semakin banyak peluang yang terbuka, baik dalam sektor bisnis, budaya, ataupun politik. Namun, masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan dalam urusan hubungan diplomatik kedua negara ini.

“Penting pula bagi kedua negara untuk menjunjung hukum internasional yang berlaku setinggi-tingginya, terutama dalam mewujudkan perdamaian dunia dan kestabilan kawasan,” ujar Gilang.

Diskusi yang dipandu diplomat muda, Juang Akbar ini berlangsung interaktif. Antusiasme peserta tampak dari banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan.

Agus Prasetyo dari ISI Surakarta misalnya, menanyakan mengenai hambatan dan kendala dalam hubungan kedua negara. Sementara, Alfachreza Azure dari RUDN University, Moskow bertanya tentang peran individu pada kemitraan strategis Indonesia - Rusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement