REPUBLIKA.CO.ID,CAPE TOWN -- Pemerintah Afrika Selatan mengizinkan sebagian besar mahasiswa untuk kembali ke kampus. Sejalan dengan pergeseran dari lockdown nasional ke level dua, negara memperbolehkan maksimal 66 persen mahasiswa mengikuti kuliah tatap muka.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Inovasi Afrika Selatan, Blade Nzimande, mengumumkan kabar tersebut pada Rabu (26/8) waktu setempat. Kembalinya mahasiswa ke kampus dilakukan secara bertahap untuk menjaga semua pihak tetap aman.
Kategori mahasiswa yang boleh kembali masuk kelas, yaitu yang tadinya diprioritaskan kembali pada level tiga, namun tidak dapat ditampung karena kapasitas kampus sudah maksimal. Mahasiswa boleh berasal dari semua tahun studi.
Akan tetapi, mahasiswa yang membutuhkan laboratorium dan peralatan teknis untuk menyelesaikan tahun akademik akan lebih diprioritaskan. Begitu pula mahasiswa yang membutuhkan penempatan praktik dan pembelajaran langsung.
Mahasiswa tahun pertama di semua program sarjana juga akan diizinkan kembali ke kampus. Selain kelompok yang tadi disebutkan, Menteri Nzimande menyarankan untuk tetap melakoni pembelajaran dan penilaian jarak jauh.
Sementara, mahasiswa internasional yang belajar di universitas Afrika Selatan dan telah kembali ke negaranya, baru diizinkan ke kampus apabila keamanan sudah mencapai level satu. Mereka dapat kembali setelah ada izin perjalanan internasional.
Menteri menyadari masing-masing institusi akan menentukan implementasi dan punya kriteria turunan yang berbeda sesuai strategi program akademik. Begitu pula beberapa institusi yang menghadapi kesulitan kegiatan belajar.
"Kami telah melakukan segala yang mungkin untuk memastikan lembaga-lembaga pendidikan punya cara terbaik mengatasi tantangan selama pandemi, termasuk memprioritaskan dana untuk penanganan Covid-19 di kampus," kata Nzimande.
Menurut laporan terbaru, 14 universitas dianggap berisiko rendah, enam berisiko sedang, dan enam berisiko tinggi untuk penyebaran virus corona. Kementerian sudah berkomunikasi dengan semua institusi berisiko tinggi dan menengah.
Bersama pemerintah, kampus-kampus itu diminta berkomitmen melakukan tindakan untuk menurunkan risiko penularan Covid-19. Menteri Nzimande mengatakan dia telah bertemu dengan Tim Tugas Kementerian dan Wakil Rektor Covid-19 pekan lalu.
Mereka membicarakan kepastian tahun akademik yang akan berakhir pada Februari 2021. Pekan lalu, kementerian dan para perwakilan universitas menyetujui bahwa semua kampus harus menyelesaikan tahun akademik sesuai jadwal yang disepakati.
"Semua upaya akan dilakukan untuk memastikan tiap universitas memenuhi persyaratan ini. Dukungan khusus akan diberlakukan untuk memastikan kegiatan akademik dipercepat di sejumlah kampus," kata Nzimande, dikutip dari laman All Africa.
Sumber: https://allafrica.com/stories/202008270176.html