REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Badan Keamanan Nasional Mesir menahan seorang pemimpin sementera Ikhwanul Muslimin, Mahmoud Ezzat di Kairo. Hal itu dikonfirmasi oleh Kementerian Dalam Negeri pada Jumat (28/8).
Dilansir Sputnik News, Sabtu (29/8), Ezzat telah dicari oleh pemerintah Mesir selama lebih dari lima tahun. Dia ditangkap di sebuah apartemen yang terletak di daerah New Cairo. Ezzat ditunjuk sebagai pemimpin sementara Ikhwanul Muslimin pada 2013, setelah Mohammad Badie ditangan menyusul penggulingan Presiden Mohammad Morsi.
Beberapa media sebelumnya melaporkan bahwa Ezzat kemungkinan berada di wilayah Turki atau Jalur Gaza. Puluhan proses pidana telah dijatuhkan kepada para pemimpin kelompok tersebut. Terlepas dari kejahatan lainnya, Ezzat telah dituduh merencanakan dan memimpin upaya pembunuhan terhadap pejabat keamanan Mesir, termasuk Jaksa Agung Hisham Barakat, yang tewas dalam ledakan bom mobil pada Juni 2015.
Hingga saat ini sebagian besar pemimpin kelompok tersebut berada di penjara. Tetapi pada saat yang sama, sejumlah anggotanya berhasil melarikan diri dari negara tersebut.