REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kepala Eksekutif Facebook Mark Zuckerberg mengaku perusahannya membuat kesalahan operasional dengan tidak bertindak cepat untuk menghapus halaman kelompok milisi yang mengunggah seruan menggunakan senjata di Kenosha, Wisconsin, Jumat (28/8). Tindakan Facebook terjadi setelah dua orang ditembak dan dibunuh selama protes penembakan Jacob Blake oleh polisi.
Perusahaan media sosial tersebut sebelumnya mengatakan telah menghapus halaman untuk Kenosha Guard dan daftar kegiatannya karena melanggar peraturan. Salah satu isi daftar tersebut memuat pernyataan Warga Bersenjata untuk Melindungi Kehidupan dan Properti Kita.
Zuckerberg berbicara langsung dalam pesan video yang dipublikasikan di profil Facebook. Dia mengakui bahwa perusahaan telah menerima keluhan dari sekelompok orang tentang posting Kenosha Guard.
“Para kontraktor dan pengulas yang keluhan awal disalurkan pada dasarnya tidak mengambil ini. Dan pada peninjauan kedua, melakukannya dengan lebih sensitif, tim yang bertanggung jawab atas organisasi berbahaya menyadari bahwa ini melanggar kebijakan dan kami menghapusnya, " kata Zuckerberg.
Zuckerberg mengatakan perusahaan tidak menemukan bukti apa pun yang menunjukkan bahwa orang yang dituduh melakukan penembakan fatal selama kerusuhan mengikuti laman Kenosha Guard. Facebook mengatakan akan terus mengembangkan kebijakannya untuk mengidentifikasi organisasi yang berpotensi berbahaya.
"Ini adalah kebijakan baru yang kami luncurkan pekan lalu dan kami masih meningkatkan penegakannya oleh tim spesialis," kata juru bicara Facebook.
Situs web berita BuzzFeed mengutip laporan internal Facebook yang menunjukkan acara yang terkait dengan Kenosha Guard telah ditandai setidaknya 455 kali. Seorang pekerja Facebook mengatakan itu menyumbang 66 persen dari semua laporan acara hari itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika