Ahad 30 Aug 2020 08:56 WIB

Israel Hancurkan 25 Bangunan Palestina dalam Dua Pekan

UNOCHA mengungkap total bangunan Palestina yang hancur tahun ini menjadi 118

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Militer Israel menghancurkan bangunan milik warga Palestina di Sur Baher, Yerusalem Timur, Senin (22/7) waktu setempat.  UNOCHA mengungkap total bangunan Palestina yang hancur tahun ini menjadi 118. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Militer Israel menghancurkan bangunan milik warga Palestina di Sur Baher, Yerusalem Timur, Senin (22/7) waktu setempat. UNOCHA mengungkap total bangunan Palestina yang hancur tahun ini menjadi 118. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Pihak Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (UNOCHA) mengungkapkan Israel menghancurkan 25 bangunan Palestina di wilayah pendudukan dalam dua pekan. Selain itu, menurut laporannya 32 warga Palestina mengungsi dalam dua pekan karena kehilangan tempat tinggal akibat penggusuran paksa oleh Israel ini.

Menurut OCHA, pembongkaran Israel dilakukan dengan dalih bahwa rakyat Palestina yang mendirikan bangunan tidak memiliki izin bangunan. "15 bangunan ini, semua kecuali dua di antaranya terkait dengan mata pencaharian, dihancurkan di delapan komunitas di Area C Tepi Barat yang berada di bawah kendali penuh militer Israel," ujar OCHA menegaskan seperti dikutip laman Middle East Monitor, Ahad (30/8).

Baca Juga

"Dua dari mereka di komunitas Mughayyir Al-Abeed dan Al-Fakheit, keduanya di distrik selatan Tepi Barat Hebron," ungkap OCHA. Menurut badan tersebut, pendudukan Israel menghancurkan mereka karena mereka dekat dengan zona pelatihan militer Israel.

Laporan rutin OCHA dua mingguan ini juga menyampaikan bahwa enam struktur mata pencaharian dihancurkan dalam satu insiden di lingkungan Area C Al-Isawiya di Yerusalem Timur yang diduduki. Ini menunjukkan bahwa lima bangunan di Yerusalem Timur terpaksa dihancurkan oleh pemiliknya untuk menghindari denda yang berat.

"Penghancuran terbaru di Yerusalem Timur yang diduduki membuat total bangunan Palestina yang hancur tahun ini menjadi 118, separuh dari mereka dilakukan oleh pemiliknya," lapor OCHA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement