REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Brasil akan resmi memperpanjang program pemerintah untuk membantu perekonomian masyarakat yang terdampak pandemi virus corona. Pemerintah Brasil mengatakan pengumuman akan disampaikan Selasa (1/9).
Sebelumnya Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengatakan bantuan yang harusnya berakhir bulan ini akan diperpanjang hingga akhir tahun. Tapi pengumuman yang dijadwalkan disampaikan Selasa pekan ini ditunda sebab Kementerian Ekonomi dan Bolsonaro tidak sepakat pada dua hal.
Pertama mengenai bentuk pembayaran bantuan di masa mendatang dan manfaat yang berkaitan dengan bantuan tersebut.
"Pada Selasa kami akan ke Alvorada Palace untuk mengumumkan perpanjangan bantuan darurat, bersama Presiden Jair Bolsonaro, bantuan ini sangat penting bagi jutaan rakyat Brasil yang membutuhkan bantuan untuk menghadapi pandemi," cicit Arthur Lira, ketua blok politik badan legislastif yang dikenal Centrao, di Twitter pada Ahad (30/8).
Nilai bantuan selanjutnya di masa yang akan datang masih belum diketahui. Tapi pemerintah Brasil memberi isyarat kemungkinan akan lebih kecil dibandingan bantuan saat ini yang sebesar 600 real Brasil atau sekitar Rp 1,6 juta per bulan.
Seperti negara-negara lain di seluruh dunia, perekonomian negara Amerika Latin tersebut sedang terpuruk. Terutama Amerika Serikat (AS) baru saja menetapkan kuota impor baja Brasil.
Namun Kementerian Luar Brasil yakin pembatasan impor tersebut akan dicabut setelah kondisi pasar membaik. Pada Jumat (28/8) malam Gedung Putih mengumumkan akan memperpanjang kuota impor produk baja Brasil sebab produsen domestik mereka masih menghadapi kemerosotan pasar.
Dalam pernyataannya Sabtu (29/8) kemarin, Kementerian Luar Negeri Brasil mengatakan mereka mengetahui keputusan Washington. Mereka menambahkan dialog mengenai hal ini akan dilanjutkan pada Desember mendatang.
"Pemerintah Brasil mempertahankan keyakinan yang kuat pulihnya sektor baja AS, dialog yang jujur, dan konstruktif mengenai hal ini yang dilakukan pada bulan Desember dan kualitas hubungan bilateral yang luar biasa, akan mengembalikan dan bahkan mengintensifkan lagi perdagangan baja," kata Kementerian Luar Negeri Brasil.