REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Pemerintah Hong Kong mengatakan hampir setengah juta orang mendaftar untuk mengikuti program tes virus corona. Tes massal itu akan mulai digelar pada Selasa (1/8) besok.
Pada Senin (31/8), situs pemerintah Hong Kong menyebutkan warga kota itu sudah melakukan pendaftaran online di 80 lokasi tes yang tersebar di berbagai gymnasium dan balai rakyat. Pihak berwenang mengatakan akan membuka lokasi lain jika jumlah yang mendaftar di atas 420 ribu orang.
Hong Kong meluncurkan program tes massal untuk melacak rantai penularan virus corona. Sebab, jumlah kasus infeksi terus bertambah walaupun kota itu sudah menerapkan peraturan pembatasan sosial yang ketat.
Pusat keuangan Asia dengan populasi 7,5 juta jiwa itu cukup padat. Warga yang mendaftar dapat melakukan pemeriksaan tanpa harus membayar apa pun.
Pada Ahad (30/8) kemarin Hong Kong melaporkan 15 kasus infeksi dan satu kasus kematian. Sehingga total kasus virus corona di kota itu menjadi 4.801 kasus.
Sementara pada Senin ini, China Daratan mengumumkan dalam 24 jam mereka menemukan 17 kasus infeksi virus corona, semuanya berasal dari luar negeri. Saat ini rumah sakit Negeri Tirai Bambu hanya merawat 237 pasien Covid-19.
China juga melaporkan ada 340 orang yang sedang melakukan isolasi mandiri karena hasil tes virus coronanya positif tapi tidak memiliki gejala. Sejak pandemi virus corona muncul di China awal tahun ini, Negeri Tirai Bambu sudah melaporkan 4.634 kasus kematian.