REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pakistan mengecam keputusan majalah Prancis untuk menerbitkan ulang kartun ofensif yang menggambarkan Nabi Muhammad.
"Pakistan mengutuk keras keputusan majalah Prancis, Charlie Hebdo, untuk menerbitkan kembali karikatur Nabi Muhammad SAW yang sangat ofensif," tulis Kementerian Luar Negeri Pakistan melalui Twitter, Selasa (2/9).
"Tindakan yang disengaja untuk menyinggung sentimen miliaran Muslim tidak dapat dibenarkan sebagai latihan kebebasan pers atau kebebasan berekspresi. Tindakan tersebut merusak aspirasi global untuk hidup berdampingan secara damai serta kerukunan sosial dan antaragama," kata Kementerian.
Sebelumnya, majalah tersebut pernah menuai kontroversi karena menerbitkan karikatur Nabi Muhammad pada 2006, 2011, dan 2012.