Sabtu 05 Sep 2020 21:15 WIB

Kuba Kembali Terima Wisatawan Asing

Kuba membuka kembali wisata setelah negaranya ditutup akibat pandemi Covid-19

Dua orang menikmati matahari terbenam disaat awan debu Sahara menyelimuti udara di Havana, Rabu (24/6).Foto AP / Ramon Espinosa
Foto: AP/Ramon Espinosa
Dua orang menikmati matahari terbenam disaat awan debu Sahara menyelimuti udara di Havana, Rabu (24/6).Foto AP / Ramon Espinosa

REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA  - Kuba kembali menerima wisatawan asing, Jumat (4/9) setelah lama menutup perbatasan akibat pandemi Covid-19. Sektor pariwisata yang kembali dibuka untuk warga asing merupakan salah satu cara Kuba menjalani kebiasaan baru selama pandemi.

Kuba, negara yang bergantung pada pasokan barang impor, jatuh dalam krisis dan mengalami kelangkaan akibat sanksi ekonomi Amerika Serikat, kemudian diperparah oleh pandemi Covid-19.

Tibanya sejumlah wisatawan ke Kuba jadi harapan baru bagi puluhan ribu pekerja sektor pariwisata yang terpaksa dirumahkan selama pandemi. Kebijakan karantina dan penutupan perbatasan selama wabah memuncak menyebabkan banyak usaha kecil gulung tikar serta menambah kesulitan bagi masyarakat untuk bertahan hidup.

Sebuah pesawat milik maskapai Air Canada tiba pada Jumat siang di Bandara Cayo-Coco, wilayah pesisir utara Kuba. Air Canada Vacations, agen perjalanan wisata maskapai, mengatakan pesawat akan terbang satu kali seminggu ke Kuba dan dua kali selama satu minggu pada bulan depan.

Kuba menutup bandara sejak Maret 2020 karena pandemi. Saat ini, banyak hotel dan vila mewah di Cayo-Coco buka dengan menerapkan protokol kesehatan. Namun sejauh ini, belum ada tanda yang menunjukkan ibu kota Kuba, Havana, serta kota lainnya akan menerima kedatangan warga asing.

Kuba berhasil mengendalikan penyebaran penyakit di sebagian besar wilayahnya. Walaupun demikian, pemerintah masih berupaya menanggulangi klaster penyebaran baru di beberapa provinsi.

Data pemerintah menunjukkan hampir 4.300 orang di Kuba positif Covid-19 dan 100 di antaranya meninggal dunia.

sumber : Antara / Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement