Senin 07 Sep 2020 02:34 WIB

Jepang Siaga Dihantam Topan Haishen

Warga Jepang diminta menyelamatkan diri dari terjangan Topan Haishen

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Angin Topan (ilustrasi)
Foto: AP
Angin Topan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang telah memperingatkan warganya yang berada di prefektur selatan Okinawa, Kagoshima, Kumamoto, dan Nagasaki untuk melakukan evakuasi, karena Topan Haishen semakin mendekat. Badan Manajemen Kebakaran dan Bencana (FDMA) menyatakan ada potensi curah hujan yang tinggi, gelombang pasang, gelombang besar laut, dan angin kencang.

Perdana Menteri Shinzo Abe menggelar pertemuan dengan kabinetnya pada Ahad (6/9), untuk membahas tanggap darurat yang diakibatkan oleh Topan Haishen. Dia mengatakan, warga yang berpotensi terkena dampak Topan Haishen harus meningkatkan kewaspadaan.

Baca Juga

"Saya meminta masyarakat Jepang, termasuk mereka yang tinggal di daerah berisiko tinggi segera mengambil tindakan untuk memastikan keselamatan mereka," ujar Abe, dilansir Aljazirah.

NHK melaporkan, para lansia telah dievakuasi ke sejumlah penampungan di Kagoshima dan wilayah lain di Jepang selatan. Mereka tetap mengenakan masker untuk mengantisipasi penularan virus korona. Topan Haishen telah memutus aliran listrik ke lebih dari 3000 rumah di Okinawa, dan lebih dari 8.000 rumah di Amamioshima.

Menurut FDMA, Topan Haishen diperkirakan memiliki tekanan atmosfer sebesar 935 hektopascal dan kecepatan angin hingga 234 kilometer per jam. Haishen setara dengan badai Kategori 2 yang kuat. Topan tersebut berada sekitar 400 km (260 mil) selatan Sasebo di pulau Kyushu, bergerak ke barat laut dengan kecepatan 30 km per jam (20mph).

Badai diperkirakan akan melintas di barat Kyushu kapan saja antara 12: 00-18: 00 waktu setempat pada Ahad. Badai kemungkinan akan kehilangan intensitas saat menghantam barat daya Jepang.

Haishen diperkirakan akan diturunkan lebih lanjut pada saat mendarat dengan angin 150 km/jam (90mph), setara dengan badai Kategori 1. Kemudian diperkirakan akan mencapai Semenanjung Korea pada Senin (7/9) pagi.

Sejumlah maskapai telah membatalkan lebih dari 500 penerbangan yang berangkat dari Okinawa. Berdasarkan tayangan video NHK, gelombang tinggi menghantam pantai barat daya Kagoshima dan angin kencang mengguncang rambu-rambu jalan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement