REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Uni Eropa menyatakan keprihatinan mereka atas keputusan Serbia untuk merelokasi kedutaan besarnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
"Tidak ada negara anggota Uni Eropa yang membuka kedutaan besar di Yerusalem," kata juru bicara Komisi Eropa Peter Stano dalam konferensi pers.
Stano menambahkan bahwa blok tersebut tetap berkomitmen pada solusi dua negara, yang juga mencakup status Yerusalem. “Karena Kosovo dan Serbia menjadikan aksesi UE sebagai prioritas strategis mereka, UE berharap kedua negara itu dapat bertindak sesuai dengan komitmen ini sehingga tak merusak perspektif Eropa,” kata dia lagi.
"Setiap langkah diplomatik yang dapat mempertanyakan sikap Uni Eropa mengenai Yerusalem adalah masalah yang sangat memprihatinkan," tambah Stano.
Pekan lalu, para pemimpin Serbia dan Kosovo bertemu dalam dialog dua hari yang disponsori Amerika Serikat di Washington.
Serbia dan Kosovo menandatangani perjanjian terpisah dengan AS. Serbia setuju untuk memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem, sedangkan Kosovo dan Israel sepakat untuk menormalisasi hubungan dan menjalin hubungan diplomatik.