MOSKOW -- Rusia sedang bersiap-siap untuk mengirim 1.000 tentara bayaran dari Suriah untuk memperkuat pasukan ilegal komandan Khalifa Haftar di Libya timur, menurut sumber lokal.
Tentara bayaran itu akan dikirim dari daerah di timur Suriah yang berada di bawah kendali rezim Assad, khususnya di timur laut Qamishli. Tentara bayaran yang berusia antara 20 dan 45 tahun dan masing-masing akan menerima gaji 2.000 dolar AS per bulan untuk memperkuat pasukan Haftar selama lima bulan, kata sumber tersebut.
Rusia telah mengirim sekitar 300 pejuang ke Libya pada Mei lalu untuk jangka waktu tiga bulan. Moskow diperkirakan telah mengirim hampir 5.000 tentara bayaran dari Suriah untuk bergabung dengan milisi Haftar di Libya.
Libya dilanda perang saudara sejak penggulingan almarhum penguasa Muammar Gaddafi pada 2011. Pemerintahan baru didirikan pada 2015 di bawah perjanjian yang dipimpin PBB, tetapi upaya penyelesaian politik jangka panjang gagal karena serangan militer oleh Haftar.
PBB mengakui pemerintah Libya, yang dipimpin oleh Fayez al-Sarraj, sebagai otoritas yang sah negara itu. Turki juga menjadi pendukung utama pemerintah Libya. Namun, Mesir, UEA, Rusia, dan Prancis telah mendukung Haftar serta apa yang mereka klaim ‘Tentara Nasional Libya’.
Pada Maret, pemerintah Libya meluncurkan Operasi Badai Perdamaian untuk melawan serangan di Tripoli. Operasi tersebut dipandang sebagai pukulan besar bagi pasukan Haftar, karena mereka kehilangan beberapa lokasi strategis termasuk pangkalan udara Al-Watiya dan kota Tarhuna.