REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI – Ribuan orang Israel dilaporkan telah memesan tiket penerbangan menuju daerah di Uni Emirat Arab (UEA) seperti Abu Dhabi dan Dubai. Hal ini diketahui berdasarkan informasi seorang sumber di Federasi Perusahaan Pariwisata di Tel Aviv, dilansir di Gulf News, Kamis (10/9).
Banyaknya warga Israel yang hendak bepergian ke UEA untuk berwisata menyusul akan ditandatanganinya perjanjian perdamaian antara Israel dan UEA yang dilakukan di Gedung Putih AS pada Selasa 15 September mendatang. Penerbangan komersial antara Israel dan UEA akan segera dimulai setelah penandatanganan tersebut.
Seorang pejabat di sebuah perusahaan pariwisata Israel mengatakan paket yang ditawarkan UEA memang menggoda orang Israel. Misalnya perjalanan wisata yang mencakup transplantasi rambut atau operasi plastik di Dubai. Dia menambahkan, perjalanan semacam itu juga ditawarkan Turki, tetapi UEA menawarkan harga yang lebih baik.
Israir Airlines mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan perjanjian yang memungkinkannya untuk memulai penerbangan langsung reguler dari Tel Aviv ke UEA pada 15 Oktober mendatang. Selain itu pembicaraan intensif juga sedang berlangsung dengan Emirates dan Etihad untuk mengatur penerbangan ke Israel.
UEA telah mengumumkan Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Shaikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan akan memimpin delegasi resmi yang membawa pejabat senior ke Washington pada 15 September atas undangan Presiden AS Donald Trump. Kedatangan mereka untuk berpartisipasi dalam upacara penandatanganan perjanjian damai di hadapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Mengutip delegasi pengusaha Israel, yang saat ini mengunjungi UEA, diketahui bahwa penandatanganan perjanjian itu akan memperluas hubungan perdagangan antara Israel dan India, dengan latar belakang hubungan ekonomi yang kuat antara India dan UEA. UEA juga akan memperluas aktivitasnya di Asia, berkat kesepakatannya dengan Israel.
Ikuti Whatsapp Channel Republika