REPUBLIKA.CO.ID, KONYYA -- Hakki Agah Ermumcu, warga Turki yang terinfeksi Covid-19, berhasil sembuh setelah menjalani perawatan dengan plasma kekebalan.
Ermumcu mengatakan dia mengalami demam pada pertengahan Juli, tapi dia mengira hal itu disebabkan oleh cuaca panas dan pendingin udara.
"Tidak ada masalah dengan indra penciuman atau perasa saya dan tidak ada tanda sakit tenggorokan. Saya cuma demam," ujar dia, mengacu pada beberapa gejala Covid-19 lainnya.
Dia kemudian pergi ke rumah sakit dan menjalani CT scan. Setelah dirawat di rumah sakit, Ermumcu mengatakan dia mulai merasa lemah dan kesulitan bernapas.
"Saya sendirian di kamar. Obat-obatan diberikan di pintu. Makanan ditinggalkan di pintu. Tidak ada yang masuk ke kamar dan saya menjadi semakin parah," ujar dia.
Ermumcu menambahkan bahwa dia tidak nafsu makan sehingga harus minum obat saat perut kosong. Dia juga merasa lesu dan jantungnya berdetak lebih cepat karena tidak mendapatkan cukup oksigen.
“Pada malam saya menerima injeksi plasma pertama, saya merasakan ada gejolak di tubuh saya beberapa jam kemudian. Saya menjadi lebih berharap saat itu. Keesokan harinya, plasma kedua disuntikkan dan kemudian proses pemulihan saya dimulai," tutur dia.
Meski usianya masih muda, Ermumcu mengatakan pernapasannya menjadi jauh lebih sulit dari sebelumnya. Dia kemudian mengimbau orang-orang untuk secara disiplin mengikuti aturan yang diambil untuk membendung virus dan memakai masker.