REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT – Sumber dari pengawas perang menyebut, dugaan terhadap serangan udara Israel di Suriah Timur, telah menewaskan 10 pejuang pro-Iran. Berdasarkan informasi, mayoritas dari mereka adalah warga Irak.
Kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdel Rahman juga menyebut, serangan terhadap posisi militan di selatan kota Albu Kamal memang merenggut 10 orang. Delapan diantaranya adalah warga Irak, sedang dua lainnya merupakan pejuang Suriah.
Mengutip Arab News Senin (14/9) menurutnya, serangan tersebut juga telah menghancurkan depot dan kendaraan amunisi. Yang besar "kemungkinan" dilakukan Israel.
Beberapa waktu sebelumnya, Observatorium juga melaporkan dugaan serangan udara Israel di Deir Ezzor. Namun demikian, laporan itu jarang mendapat penguatan dari media pemerintah Suriah atau Israel.
Pada 3 September, dugaan serangan udara Israel di Suriah timur juga menewaskan 16 pejuang yang didukung Iran, kata Observatorium pada saat itu.
Pemantau mengatakan, serangan itu bergantung pada pola penerbangan, serta jenis pesawat dan amunisi yang terlibat.
Sejauh ini, Israel telah melakukan ratusan serangan udara dan rudal di Suriah sejak perang saudara meletus pada 2011. Dalam serangan itu, mereka menargetkan pasukan Hizbullah Iran dan Lebanon serta pasukan pemerintah.
Namun demikian, tentara Israel jarang mengakui serangan individu. Meskipun mereka kemudian mengkonfirmasi pada 3 Agustus, bahwa mereka telah menggunakan jet tempur, helikopter serang, dan pesawat lain untuk mencapai sasaran militer di Suriah selatan.
Sejak konflik yang mencuat pada 2011 lalu, perang Suriah telah menewaskan 380 ribu orang. Sedang jutaan lainnya, diketahui menjadi pengungsi menyangkut penindasan dan protes anti-pemerintah.