REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Menteri luar negeri Turki pada Senin mengatakan kapal eksplorasi seismik negaranya di Mediterania Timur ditarik ke darat untuk mengisi pasokan dan mendapatkan perawatan rutin.
Mevlut Cavusoglu mengatakan dalam siaran langsung pada saluran swasta NTV bahwa kembalinya kapal - Oruc Reis - tidak berarti perubahan dalam kebijakan eksplorasi Turki di wilayah tersebut.
Ketegangan di kawasan Mediterania Timur tidak akan hilang jika Yunani tidak mundur dari peta Seville, menghormati landas kontinen Turki, dan menghentikan tuntutannya soal pendekatan maksimalis mengenai pulau Meis, ungkap Cavusoglu.
Dalam peta Seville, Yunani mencoba membatasi wilayah kedaulatan Turki di Mediterania menjadi 41.000 kilometer persegi, membatasi wilayah Turki hanya ke garis pantainya.
Menurut Menlu Turki, penafsiran kembalinya kapal itu seolah-olah Turki telah menarik diri dari wilayah itu adalah kesalahan dan Turki tidak mengeluarkan navtex (peringatan navigasi) baru karena kegiatan pemeliharaan atau perawatan.
Cavusoglu mengatakan Turki dapat melakukan pembicaraan langsung dengan Yunani untuk menyelesaikan perselisihan di Mediterania Timur, namun Ankara juga akan membuat prasyarat jika Athena bersikeras untuk mencaplok wilayahnya.
Dia mengatakan salah satu syarat Turki dalam hal ini adalah bahwa Siprus Yunani berhenti mengabaikan Siprus Turki di pulau Siprus.
Ketegangan di kawasan itu meningkat sejak Turki melanjutkan eksplorasi energi di Mediterania Timur bulan lalu, setelah Yunani dan Mesir menandatangani kesepakatan pembatasan maritim yang kontroversial, Yunani telah menolak isyarat niat baik Ankara untuk menghentikan kegiatan sebelumnya.
Meski mendapat tentangan dari Yunani dan beberapa negara lain, Turki telah berulang kali memperpanjang eksplorasi energi kapal penelitiannya Oruc Reis di suatu area di dalam landas kontinen Turki, yang terakhir diumumkan pada 31 Agustus, kali ini berlangsung hingga 12 September.
Turki secara konsisten menentang upaya Yunani untuk mendeklarasikan zona ekonomi eksklusif berdasarkan pulau-pulau kecil di dekat pantai Turki yang melanggar kepentingan Turki, negara yang memiliki garis pantai terpanjang di Mediterania.
Ankara juga menekankan sumber daya energi di dekat pulau Siprus harus dibagi secara adil antara Republik Turki Siprus Utara dan Siprus Yunani.