REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Kedutaan Besar Kuwait di Baghdad mengungkapkan telah menerima 21 jasad tawanan dari pemerintah Irak.
"Puluhan jenazah itu diyakini sebagai tahanan yang hilang selama invasi Irak ke Kuwait pada 1990. Jasad-jasad itu ditemukan di gurun Samawa di Irak Selatan," kata kuasa hukum Kuwait Mohammad Al-Wuqayyan dalam pernyataan yang dikutip oleh kantor berita KUNA.
Dia mengatakan jenazah akan menjalani tes DNA di Kuwait untuk memverifikasi identitas mereka. Diplomat Kuwait itu berterima kasih kepada pemerintah Irak dan Misi Bantuan PBB untuk Irak (UNAMI) yang telah memberikan dukungan logistik.
Saddam Hussein menginvasi Kuwait pada 1990, di mana pasukan Irak tinggal selama berbulan-bulan sebelum mereka dipaksa pergi di bawah kampanye militer internasional yang dikenal sebagai "Perang Teluk Pertama", yang menyebabkan putusnya hubungan antara kedua negara.
Baghdad dan Kuwait kembali menjalin hubungan pada 2003 setelah rezim Irak digulingkan akibat pendudukan Amerika Serikat di negara itu.
*Bassel Barakat turut melaporkan dari Ankara