Sabtu 19 Sep 2020 13:47 WIB

Ahli Virus Jerman: Kami tidak akan Lepaskan Masker

Ahli Virus Jerman: Kami Tidak Akan Lepaskan Masker

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
Array
Array

DW: Berapa lama lagi kita harus hidup di masa pandemi?

Christian Drosten: Sangat sulit membuat prediksi secara keseluruhan. Di Eropa, kami berada dalam situasi yang sangat berbeda dan sulit. Menjalani kehidupan di musim dingin tidak akan mudah. Meskipun kami memiliki vaksin yang akan dirilis tahun depan, namun tetap diperlukan waktu hingga akhir tahun depan untuk sebagian besar penduduk mendapatkan vaksin.

Kami tidak akan melepaskan masker dalam waktu dekat. Bahkan ketika kita mulai mendapat suntikan vaksin, mayoritas warga masih harus memakai masker.

Sementara di belahan dunia lain, situasinya sangat sulit untuk dinilai. Di Afrika, terdapat tanda-tanda penularan yang lebih rendah. Namun data yang kami lihat saat ini adalah wilayah perkotaan di Afrika. Kami tidak tahu apakah efek virus itu menyebar ke pedesaan?

Wilayah mana di dunia yang paling Anda khawatirkan?

India menarik perhatian paling banyak saat ini. Selain itu tentu saja, di Amerika Serikat dan Afrika.

Di belahan bumi utara, musim dingin akan tiba. Sementara beberapa negara lain sedang menuju musim gugur. Ada sejumlah negara, termasuk di Eropa, yang harus segera memberlakukan tindakan pencegahan yang lebih ketat.

Apa yang telah dilakukan Jerman dengan benar?

Jerman bereaksi sejak dini untuk membatasi kontak hingga penutupan wilayah.

Ketersediaan pengujian laboratorium merupakan hal yang membuat Jerman berbeda dengan negara lainnya. Penjelasan lain adalah epidemi dimulai agak terlambat. Kasus impor corona Jerman bisa dikendalikan sehingga tidak mengakibatkan klaster baru.

Menjelang musim gugur dan musim dingin, apa yang Anda harapkan terjadi di Jerman?

Kita harus melihat ke negara-negara Eropa lainnya seperti Prancis, Inggris, dan Spanyol. Apa yang kita lihat di negara-negara itu adalah apa yang akan kita lihat di Jerman jika kita tidak bereaksi terlalu dini.

Tantangan besar saat ini adalah mengenali titik balik untuk mengubah langkah-langkah intervensi yang ada sekarang. Titik balik tersebut sangat sulit dikenali untuk saat ini. Virus ini menyebar dengan cara yang berbeda dan menyebar di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.

Peningkatan jumlah kasus disebabkan oleh rendahnya keinginan melakukan tes. Anak muda sering kali enggan mengikuti pemeriksaan kesehatan karena mereka memiliki gejala yang lebih ringan secara umum. Terkadang penularan virus corona di kalangan anak muda terjadi di sebuah pesta atau kegiatan sosial lainnya. Ini menjadi tantangan terbesar di masa mendatang.

Peran apa yang dapat dimainkan oleh tes antigen untuk mencegah sistem kesehatan Jerman kewalahan?

Pertama-tama, saya tidak yakin apakah pengujian antigen yang cepat dan sederhana dapat meningkatkan penelusuran virus ini. Mereka mungkin akan menginformasikan hasil secara detail, seperti lembaga kesehatan masyarakat yang menggunakan tes ini.

Tindakan seperti apa lagi yang diperlukan?

Intervensi, termasuk imbauan memakai masker. Di musim semi, kami mengandalkan bukti ilmiah lama yang tidak didasarkan pada wabah virus corona secara khusus, yang berarti kami harus mengatakan bahwa ada bukti “rendah” soal pentingnya penggunaan masker. Namun saat ini semuanya telah berubah, sekarang sudah ada bukti “kemanjuran” pemakaian masker. Ada juga bukti terkait kebersihan tangan dan menjaga jarak sosial.

Intervensi lain yang sangat penting adalah berbicara kepada publik, tidak cukup hanya memaksakan aturan. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, terutama dalam beberapa minggu dan bulan mendatang saat musim gugur dan musim dingin. Konsep ini mungkin merupakan salah satu bagian terpenting dalam keseluruhan tindakan intervensi. Setiap orang harus memahami intervensi ini untuk sementara waktu.

Christian Drosten adalah ahli virus Jerman yang terkemuka, penelitiannya berfokus pada virus baru. Drosten berbicara dengan koresponden politik DW Nina Haase. Wawancara telah diringkas agar singkat dan jelas. (ha/ vlz)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement