REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Angka kasus infeksi Covid-19 di kota terbesar kedua di Australia, Melbourne, terus menurun. Pada Ahad (20/9) ibu kota negara bagian Victoria itu hanya mengumumkan 14 kasus infeksi dan lima kasus kematian terkait virus corona.
Maka sudah dua hari berturut-turut kasus baru di kota itu di bawah 30 kasus. Pada Sabtu (19/9) kemarin mereka melaporkan 21 kasus infeksi, kasus harian terendah sejak 19 Juni lalu.
Peraturan pembatasan sosial di Melbourne tampaknya akan dilonggarkan pekan depan. Pusat penitipan anak akan diizinkan buka kembali dan pertemuan di atas lima orang dari dua rumah tangga yang berbeda sudah diperbolehkan lagi.
Namun semua itu akan terjadi apabila angka kasus infeksi hari selama dua pekan ke depan di bawah 50. Menteri Kesehatan Negara Bagian Victoria Jenny Mikakos memuji warga karena mematuhi peraturan pembatasan sosial.
"Pengorbanan besar yang dibuat warga Victoria telah menyelamatkan banyak nyawa, tren kasus baru tetap rendah karena usaha Anda sekalian. Terima kasih pada semua warga Victoria, Anda luar biasa, kami bisa melakukan ini," katanya.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison menggambarkan angka pengangguran Australia yang kini 9,3 persen sebagai 'penyemangat yang menyenangkan'. Sebab angka pengangguran Negeri Kanguru selama puncak pandemi mencapai 14 persen.
Data menunjukan sekitar 400 ribu warga Australia sudah kembali bekerja. "Kami tinggal separuh perjalanan, mereka yang kehilangan jam kerja hingga nol sudah mendapatkan jam kerja mereka kembali, perjalanan masih panjang," kata Morrison pada stasiun televisi Australian Broadcasting Corp.