REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Pemerintah Swedia akan mengguyurkan 105 miliar crown atau sekitar 12 miliar dolar AS dalam anggaran 2021. Stimulus berupa pemotongan pajak dan langkah lain itu untuk membangkitkan perekonomian yang merosot karena pandemi virus corona.
Pemerintah Swedia memprediksi tahun ini produk domestik bruto negara itu akan menyusut sebesar 4,6 persen. Dampak ekonomi pandemi virus corona Swedia lebih ringan dibandingkan negara-negara Eropa lainnya. Namun, pemerintah Swedia mengatakan mereka harus menggelontorkan stimulus fiskal yang mencetak rekor untuk menggerakan kembali perekonomian negara itu.
"Bersama-sama kami akan bekerja untuk mengeluarkan Swedia dari krisis dan membangun masyarakat yang lebih berkelanjutan," kata koalisi minoritas Swedia, Senin (21/9).
Saat banyak negara Eropa yang terpaksa memberlakukan kembali karantina wilayah atau peraturan pembatasan sosial karena gelombang kedua wabah virus corona, perhatian pemerintah Swedia beralih untuk mencari cara bagaimana membangkitkan ekonomi.
Stockholm ingin masyarakat yang kehilangan pekerjaannya selama pandemi dapat segera mendapatkan pekerjaan. Pemerintah Swedia juga ingin memulai era baru yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Saat menjelaskan langkah-langkah pemotongan pajak dan pengeluaran baru. Koalisi Partai Demokrat Sosial dan Partai Hijau mengatakan fokus mereka adalah menambah lapangan pekerjaan, kesejahteraan dan mendukung peralihan ke teknologi bebas karbon.