REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Sebanyak 845 tentara pertahanan Israel (IDF), petugas dan pegawai sipil dinyatakan positif Covid-19 pada akhir pekan lalu. Seluruh personel IDF dilaporkan dalam kondisi baik, dan sebanyak 11.845 personel IDF kini sedang dikarantina.
IDF pun memutuskan untuk menyiapkan fasilitas perawatan tambahan bagi tentara, karena kasus Covid-19 di kalangan tentara melonjak tajam. Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz juga telah menginstruksikan militer untuk mulai mempersiapkan rumah sakit lapangan untuk membantu.
Hal itu dilakukan mengingat kapasitas rumah sakit untuk menampung pasien corona hampir penuh. Keputusan Gantz ini menyusul pertemuan dengan direktur jenderal kementeriannya, Mayor Jenderal (purnawirawan) Amir Eshel dan komandan militer mengenai peran lembaga pertahanan dalam menangani pandemi.
Setelah pertemuan itu, Gantz memberikan instruksi kepada militernya. "Untuk segera bersiap mendirikan rumah sakit lapangan sesuai kebutuhan sistem perawatan kesehatan," kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan, dilansir di The Jerusalem Post, Selasa (22/9).
Pernyataan tersebut menyampaikan, bahwa persiapan rumah sakit lapangan akan dilakukan dengan Kementerian Kesehatan dan akan dilaksanakan hanya sesuai dengan kebutuhan mendesak dari sistem perawatan kesehatan. Rumah sakit lapangan ini bisa menangani sekitar 200 tempat tidur berdasarkan alokasi dokter, perawat, dan paramedis IDF.
Para ahli berharap rumah sakit lapangan yang didedikasikan untuk merawat pasien virus corona akan lebih efisien dalam mengelola dan melatih pasukan, ketimbang menyebarkan tenaga medis di berbagai departemen di banyak rumah sakit.
Persiapan rumah sakit lapangan diperkirakan akan memakan waktu beberapa pekan. Ini mendorong Gantz untuk segera melakukan pekerjaan itu sebelum musim dingin ketika permintaan terhadap kamar perawatan mencapai puncaknya. Agar rumah sakit dapat beroperasi, IDF perlu mengalihkan staf medis dari posisi reguler mereka di militer.