REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Pangeran Inggris Harry dan istrinya yang berkebangsaan Amerika, Meghan, telah meminta warga Amerika untuk mendaftar untuk memberikan suara dalam pemilihan presiden AS yang akan datang. Keduanya telah memasuki wilayah politik di mana bangsawan Inggris secara tradisional tidak berani.
Dalam sebuah video untuk 2020 Time 100, daftar majalah AS tentang orang paling berpengaruh di dunia, pasangan itu mengatakan orang-orang yang dapat memberikan suara mereka harus melakukannya. Harry dan Meghan sekarang tinggal di Kalifornia, setelah mengundurkan diri dari peran senior mereka di dalam Kerajaan Inggris pada Maret.
"Setiap empat tahun kita diberitahu hal yang sama bahwa ini adalah pemilihan paling penting dalam hidup kita," kata Meghan.
"Tetapi yang satu ini. Saat kita memilih, nilai-nilai kita diterapkan dan suara kita didengar, suara Anda adalah pengingat bahwa Anda penting, karena Anda melakukannya, dan Anda pantas untuk didengar."
Meghan, yang menikah dengan cucu Ratu Elizabeth pada 2018, mengkritik Presiden AS Donald Trump selama kampanye pemilu 2016 sebagai misoginis dan memecah belah.
Saat diberi tahu tentang kritik Meghan, Trump mengatakan bahwa dia tidak tahu mengenai hal itu dan tidak berkomentar. "Saya tidak tahu bahwa dia menjijikkan," kata Trump tahun lalu.
Di bawah konstitusi tidak tertulis Inggris, keluarga kerajaan diharapkan untuk tetap netral secara politik dan tidak memberikan suara dalam pemilihan. Ratu Elizabeth (94) jarang terlibat dalam masalah-masalah terkini selama 68 tahun pemerintahannya.
"Pemilu ini, saya tidak akan dapat memberikan suara di AS, tetapi banyak dari Anda mungkin tidak tahu bahwa saya belum dapat memberikan suara di Inggris sepanjang hidup saya," kata Harry dalam video tersebut.
"Saat mendekati November ini, sangat penting bagi kami untuk menolak perkataan yang mendorong kebencian, informasi yang salah, dan hal negatif yang beredar secara daring."
Sementara Harry tidak mendukung lawan Trump, penantang Demokrat Joe Biden, komentarnya menimbulkan kritik bahwa dia ikut campur dalam politik.
"Pangeran Harry menyodok hidungnya ke dalam pemilihan AS dan secara efektif memberi tahu orang Amerika untuk memilih menentang Presiden Trump adalah perilaku yang sama sekali tidak dapat diterima untuk anggota Keluarga Kerajaan," Piers Morgan, mantan pembawa acara televisi CNN dan sekarang menjadi presenter acara pagi Inggris, menulis di Twitter.