REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Kementerian Luar Negeri Palestina pada Rabu memuji isi pidato Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Kita harus berterima kasih kepada presiden Turki atas pidatonya yang mengingatkan dunia tentang penderitaan rakyat Palestina serta hak mereka untuk kebebasan dan kemerdekaan serta penolakannya atas inisiatif yang ditolak Palestina," kata kementerian Palestina itu dalam sebuah pernyataan.
Dalam pidatonya, Erdogan mengatakan "Atas penolakan dokumen penyerahan, yang coba diberlakukan di Palestina dengan nama 'Kesepakatan Abad Ini,' Israel kali ini mempercepat upayanya untuk 'memiliki jalur dalam' dengan bantuan dari sekutunya”.
"Turki tidak akan mendukung rencana apa pun yang tidak disetujui oleh rakyat Palestina," kata presiden Turki itu.
"Negara-negara yang telah menyatakan niat mereka untuk membuka kedutaan besar di Yerusalem, yang melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional, hanya akan membuat konflik semakin rumit dengan tindakan mereka," tukas Erdogan.