REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Presiden Brasil Jair Bolsonaro akan mengeluarkan dekrit yang menjadi dasar hukum Brasil untuk bergabung dengan program vaksin Covid-19, yang disebut Covax, kata kantor kepresidenan, Kamis (24/9). Brasil sekaligus mengalokasikan dana 2,5 miliar real (sekitar Rp6,7 triliun) untuk mengamankan pasokan vaksin melalui kemitraan global tersebut.
Kantor Bolsonaro mengatakan dekret tersebut akan diumumkan di edisi tambahan lembaran berita resmi, namun belum menyebutkan secara pasti kapan edisi itu akan diterbitkan.
Brasil berencana menggunakan fasilitas Covax, yang memberi akses ke sejumlah calon vaksin dalam pengembangan global, untuk mencukupi kebutuhan vaksinasi 10 persen dari populasinya pada 2021, kata kantor kepresidenan melalui pernyataan. Pasokan vaksin harus mencukupi "populasi prioritas" Brasil, bunyi pernyataan itu.
Brasil dan Argentina meminta waktu lebih banyak untuk berkomitmen dengan Covax, yang dikomandoi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setelah batas waktu pendaftaran berakhir pada Jumat (18/9). Kedua negara menyatakan berminat untuk bergabung secepat mungkin.
Brasil melaporkan wabah terparah Covid-19 ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan India, dengan lebih dari 4,6 juta kasus. Sementara, jumlah kematian Covid-19 di negara terbesar Amerika Latin tersebut mencapai 139.808, tertinggi kedua setelah AS.