REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang pejabat di Gedung Putih mengungkapkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memanfaatkan layanan penatu di Blair House secara cuma-cuma.
Laporan itu dipublikasikan oleh Washington Post pada Rabu (23/9), sepekan setelah kunjungan Netanyahu dan istrinya, Sara, ke Gedung Putih. Kunjungan tersebut adalah untuk penandatanganan kesepakatan normalisasi hubungan dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain, yang juga dihadiri oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Menurut dia, Netanyahu membawa banyak koper yang berisi pakaian kotor untuk dicuci gratis setiap kali dia mengunjungi Gedung Putih. Blair House adalah wisma bagi tamu negara yang berada di lingkungan Gedung Putih.
Meskipun layanan laundry memang tersedia bagi pemimpin-pemimpin asing yang bertamu, tetapi PM Israel justru memanfaatkannya secara berlebihan. Dari penuturan sumber, layanan spesial tersebut dibayar dari pajak rakyat Amerika.
"Satu atau dua kali memang wajar. Namun ini sudah terjadi berulang kali, artinya ini memang disengaja," tutur dia.