REPUBLIKA.CO.ID, LIMA -- Peru akan membuka kembali aktivitas ekonomi secara bertahap pada Oktober. Pembukaan kembali aktivitas ekonomi ini memungkinkan penerbangan internasional ke negara-negara di kawasan itu dan lebih banyak orang ke restoran dan toko, kata pemerintah pada Jumat (25/9).
Presiden Martin Vizcarra mengatakan restoran akan segera beroperasi sebanyak 50 persen dari kapasitasnya, sementara kapasitas pusat perbelanjaan akan meningkat hingga 60 persen. "Bar, diskotek dan bioskop akan tetap tutup," kata Vizcarra seperti dilansir Reuters, Sabtu (26/9).
Vizcarra mengatakan penerbangan internasional akan dilanjutkan pada 5 Oktober. "Kami akan memulai penerbangan dengan negara-negara tetangga di kawasan itu," katanya, seraya menambahkan nantinya akan ada perluasan bertahap ke tujuan lain.
Infeksi virus corona telah melambat di Peru dalam beberapa pekan terakhir. Negara ini telah melaporkan 788.930 kasus hingga 24 September, infeksi terbanyak kedua di Amerika Latin setelah Brasil dan Nomor 6 di dunia, menurut hitungan Reuters.
Vizcarra mengatakan jumlah kematian mingguan akibat Covid-19 juga turun drastis. "Ini memungkinkan kami untuk melihat cahaya di ujung terowongan," kata presiden.
Menteri Transportasi dan Komunikasi Carlos Estremadoyro, Rabu (2/9) mengatakan Peru akan membuka kembali penerbangan penumpang internasional pada 1 Oktober, yang dihentikan pada Maret karena wabah virus corona.
Estremadoyro mengatakan timnya telah menyampaikan proposal kepada maskapai-maskapai penerbangan menyangkut protokol keamanan hayati. Peru, katanya, akan melanjutkan penerbangan ke negara-negara yang memiliki perbatasan terbuka, seperti Amerika Serikat, Meksiko, dan Spanyol.
Pemerintah juga pada Rabu menyetujui pengiriman 500 juta sol (sekitar Rp 2,06 triliun) ke dalam pendanaan jaminan untuk membantu perusahaan-perusahaan kecil yang menjalankan operasi di sektor pariwisata.