REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada Selasa (29/9) meminta sekretaris jenderal Liga Arab untuk segera mengundurkan diri.
Saeb Erekat, sekretaris jenderal Komite Eksekutif PLO, mengatakan dia telah kehilangan semua kredibilitas dan kepercayaan karena pujiannya untuk Uni Emirat Arab (UEA) dan kesepakatan normalisasi Bahrain dengan Israel. Erekat mengatakan kepada stasiun televisi Palestina bahwa dia telah bertemu dengan duta besar Yordania, Mesir, Maroko dan Tunisia.
"Saya berbicara dengan duta besar bahwa kesepakatan Bahrain dan Uni Emirat Arab bertentangan dengan kesepakatan Liga Arab, yang sekretaris jenderalnya adalah Ahmed Aboul Gheit, resolusi KTT Liga Arab dan Prakarsa Perdamaian Arab," kata Erekat.
Menggarisbawahi bahwa Gheit mencoba melegalkan perjanjian normalisasi, Erekat mengatakan hal itu membuka jalan bagi negara-negara Arab untuk melakukan normalisasi tanpa balas dengan Israel.
"Gheit kehilangan kredibilitasnya dan tidak bisa menjadi sekretaris jenderal Liga Arab," kata Erekat, seraya menambahkan bahwa dia harus segera mengundurkan diri dari jabatan ini.
Pada 22 September, Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki mengatakan negaranya memutuskan untuk mencabut masa jabatan presiden Liga Arab sebagai tanggapan atas normalisasi negara-negara Teluk dengan Israel. Pada 15 September, UEA dan Bahrain menandatangani perjanjian normalisasi dengan Israel yang ditengahi Amerika Serikat di Gedung Putih, mengabaikan penolakan Palestina.
Warga Palestina mengecam perjanjian normalisasi sebagai pengkhianatan perjuangan mereka melawan pendudukan Israel selama puluhan tahun.