REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Calon presiden dari partai Demokrat Joe Biden menyebut Presiden Donald Trump sebagai bawahan Presiden Rusia selama debat calon presiden Amerika Serikat pada Selasa (30/9).
"Faktanya adalah saya telah berhadapan langsung dengan Putin dan menjelaskan kepadanya bahwa kami tidak akan mengambil barang-barangnya. Dia anak anjing peliharaan Putin. Dia masih menolak mengatakan apa pun kepada Putin tentang imbalan untuk pembunuhan tentara Amerika," kata Biden.
Biden mengacu pada laporan intelijen yang menunjukkan bahwa badan intelijen utama Rusia, GRU, menawarkan untuk membayar imbalan kepada Taliban karena telah membunuh tentara Amerika. Penemuan itu pertama kali dilaporkan oleh The New York Times, tetapi sejumlah pihak, termasuk presiden, mengatakan berita itu tidak meyakinkan.
Debat calon presiden pertama itu berlangsung panas, dengan kedua kandidat terlibat adu mulut dan saling mengejek. Bentrokan itu mendorong moderator Chris Wallace untuk menegur Trump, yang menurutnya menyela Biden jauh lebih sering selama debat malam itu daripada yang dilakukan sang mantan wakil presiden terhadap petahana.
"Tuan Presiden, tolong hentikan. Negara akan terlayani dengan lebih baik jika kita mengizinkan kedua orang untuk berbicara dengan lebih sedikit interupsi. Saya meminta Anda untuk melakukan itu," kata Wallace saat Presiden memotong ucapan Biden.
Trump dan Biden diperkirakan akan kembali ke panggung panas pada 15 dan 22 Oktober dalam dua debat calon presiden terakhir menjelang pemilu pada 3 November.