REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya Pemerintah Indonesia dalam menanggulangi kemiskinan disampaikan dalam Rapat Badan Koordinasi Komite Tetap Kerja sama Ekonomi dan Komersial Organisasi Kerja sama Islam/OKI (COMCEC) ke-15.
Menteri Sosial Juliari P Batubara dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (1/10), menyatakan Delegasi RI mendukung rekomendasi laporan hasil riset tim peneliti COMCEC tentang kemiskinan di perkotaan di negara-negara Islam.
"Beberapa isu kebijakan dan rekomendasi terkait pembangunan di daerah 'slum urban' relevan dengan kondisi di Indonesia," kata Mensos Juliari.
Upaya penanganan kemiskinan oleh Pemerintah Indonesia terekam dalam riset yang dilakukan tim COMCEC. Negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja sama Islam (OKI/OIC) memuji keberhasilan Indonesia dalam menanggulangi kemiskinan yang termuat dalam salah satu butir laporan penelitian berjudul "Urban Poverty in Islamic Countries".
Laporan tersebut membahas tantangan utama mengkonseptualisasikan dan mengukur kemiskinan perkotaan dengan fokus khusus pada pengumpulan data dan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai alat dalam memantau kemiskinan di daerah kumuh perkotaan.
Secara umun, Delegasi Indonesia menyampaikan strategi penanggulangan kemiskinan dengan berbagai instrumen, termasuk salah satunya melalui skema bantuan tunai bersyarat sebagaimana terus didorong Kementerian Sosial.
Delegasi Indonesia diwakili oleh pejabat Kementerian Sosial RI, Kepala Biro Perencanaan Adhy Karyono, selaku Focal Point Indonesia untuk COMCEC PAWG dan perwakilan Ditjen Penanganan Fakir Miskin.
"Pertemuan fokus menyoroti kebijakan intervensi untuk negara-negara OKI dan mengidentifikasi satu rekomendasi kebijakan yang bisa dilaksanakan untuk mengurangi kemiskinan perkotaan sejalan dengan 'New Urban' Agenda (SDG-11)," kata Adhy.
Pemerintah menyusun strategi percepatan penanganan kemiskinan di antaranya melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako/Bantuan Pangan NonTunai (BPNT). Dengan berbagai bantuan sosial, angka kemiskinan sempat menurun hingga menyentuh angka 9,22 persen menurut hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2019.