REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pesaing pejawat Donald Trump, Joe Biden menjadi viral di media sosial karena lontaran berbahasa Arabnya. Biden menggunakan frasa 'Insya Allah' ketika debat pertama pada Selasa.
Biden memakai kata itu saat menyinggung pengembalian pajak pesaingnya, Trump. Biden mengaku ragu Trump akan menunjukkan laporan pembayaran pajaknya.
Ketika Trump mengatakan pengembalian pajaknya akan dirilis ke publik segera selesai, Bidan lalu menjawab, "Kapan? Insya Allah?.
Seperti dilansir Al Arabiya, ucapan 'Insya Allah' diterjemahkan sebagai "Jika Allah berkehendak," yang merupakan frasa yang sering digunakan dengan tulus. Namun, kata itu juga suka dipakai secara sarkastik, artinya kemungkinan tak akan terjadi.
Sementara banyak pengguna media sosial, memuji mantan wakil presiden AS itu karena menggunakan ungkapan dalam konteks yang tepat. Sementara pengguna yang lain mempertanyakan pengucapannya.
Kata ini biasanya dilafalkan "In-sha-lah" atau "Insya-allah."
Namun pengucapan Biden, "In-shala" - membuat beberapa penonton bertanya-tanya apakah dia malah mengatakan 'enchilada' - hidangan tradisional Meksiko.
Namun kampanye Biden mengkonfirmasi kepada berita publik Amerika NPR setelah debat bahwa dia sebenarnya menggunakan frase "inshallah."