REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Hope Hicks, penasihat utama Presiden Donald Trump, dinyatakan positif terkena virus corona jenis baru atau Covid-19 dan mengalami gejala, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut pada hari Kamis (1/10). Hicks padahal diketahui sering kali berada dekat Trump.
Hicks bepergian secara teratur dengan Presiden di Air Force One dan, bersama dengan asisten senior lainnya. Ia menemaninya ke Ohio untuk debat presiden pada hari Selasa dan ke Minnesota untuk acara kampanye pada hari Rabu.
Trump mendapat kecaman tajam atas tanggapannya terhadap pandemi virus corona, yang telah menewaskan lebih dari 200.000 orang di Amerika Serikat saja. Sementara itu, Presiden Trump memuji manajemen krisisnya.
Dia dan stafnya secara teratur tidak memakai masker, dan Trump telah merendahkan orang yang memakainya secara teratur. Para ahli kesehatan mengatakan bahwa memakai masker adalah salah satu hal penting yang dapat dilakukan orang untuk membantu mencegah penyebaran virus.
Trump dan para pembantunya secara teratur menjalani tes virus. Tapi tes Covid-19 tidak membuat seseorang kebal.
Di Gedung Putih, orang-orang yang berada di sekitar Trump, termasuk beberapa reporter, menjalani tes secara rutin. Tapi Gedung Putih tidak melakukan pemeriksaan suhu rutin untuk semua orang yang memasuki kompleks berbulan-bulan yang lalu, dan orang-orang yang dites virus tersebut berinteraksi dengan orang lain di kawasan Gedung Putih yang tidak melakukan tes.
Juru bicara Wakil Presiden Mike Pence, Katie Miller, dinyatakan positif mengidap virus awal tahun ini dan menderita gejala sebelum pulih. Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Trump "memperlakukan kesehatan dan keselamatan dirinya sendiri dan semua orang yang bekerja untuk mendukungnya dan rakyat Amerika dengan sangat serius" dan itu mengikuti pedoman untuk membatasi paparan Covid-19 sejauh mungkin.
Bloomberg News pertama kali melaporkan bahwa Hicks telah dites positif terkena virus corona. Hicks kembali ke Gedung Putih awal tahun ini setelah bertugas di sektor swasta. Dia sebelumnya menjabat sebagai direktur komunikasi Gedung Putih dan sebagai juru bicara untuk kampanye presiden Trump pada 2016, dilansir dari Reuters.