REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mempersingkat lawatan ke Asia. Ia hanya berangkat ke Jepang pada Ahad namun membatalkan jadwal ke Mongolia dan Korea Selatan. Langkah ini diambil setelah Presiden Donald Trump terpapar Covid-19 dan dirawat di rumah sakit.
Awalnya, Pompeo berencana berkunjung ke tiga negara itu selama 4-8 Oktober. Ia akan tetap pergi menuju Tokyo dan kembali ke Washington pada 6 Oktober usai berkonsultasi dengan Pemerintah Jepang serta menghadiri pertemuan bersama menteri luar negeri India dan Australia.
Trump mengumumkan dirinya positif Covid-19 pada Jumat (2/9) waktu setempat dan diterbangkan dari Gedung Putih ke Pusat Kesehatan Militer Nasional Walter Reed dekat ibu kota. Dalam sebuah video dari rumah sakit yang disiarkan pada Sabtu (3/9), Trump mengatakan telah merasa lebih baik. Namun beberapa hari ke depan akan menjadi "ujian sebenarnya" atas perawatan Covid-19 yang ia terima.
Sementara Pompeo, dalam sebuah pidato secara virtual di hadapan Dewan Kebijakan Keluarga Florida, menyebut dirinya berada dalam kondisi yang sehat. Namun ia memutuskan untuk tidak hadir di acara dewan sebagai langkah pencegahan.
"Saya nyatakan bahwa saya merasa sehat, saya baik-baik saja. Saya sudah dites sebanyak dua kali dalam dua hari. Saya sehat seperti biasanya. Dan saya masih akan melakukan kunjungan ke Asia esok hari sebagaimana yang telah direncanakan," kata Pompeo.
Melalui sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri AS menyebut Pompeo direncanakan untuk kembali melakukan lawatan ke Asia pada bulan ini serta akan mengatur ulang jadwal kunjungannya yang tertunda. Kunjungan Pompeo ke negara Asia Timur, yang pertama ke kawasan ini setelah satu tahun, dilakukan dalam masa hubungan AS dan China tengah memanas.